Selasa, 10 Desember 2013

Sejarah Tambakaji



SEJARAH SINGKAT ASAL USUL
KELURAHAN TAMBAKAJI

Kelurahan Tambakaji , merupakan salah satu kelurahan di Kecamatan Ngaliyan Kota semarang. Awal mulanya sekitar  abad ke 19 kurang lebih tahun 1931      Masehi     ( jaman pemerintahan Ratu Helmina ),terdapat satu sendang dimana sendang tersebut airnya melimpah ruah dan airnya dapat mengairi sampai Dukuh Garut, Dukuh Dondong, Dukuh Karanganyar. Dukuh Ngebruk. Untuk menjaga kelestarian sendang tersebut warga mengadakan tradisi sedekah bumi dengan menyembelih Wedus Kendit lanang dilambari Godhong Ploso   dan saat menyembelih darahnya langsung ditempatkan dalam 4 Takir kemudian diletakkan di pojok – pojok  sendang dan daging  wedus kendit tidak boleh dimakan.tapi hanya dicicipi disertai dengan do’a – do’a dengan tujuan “ Nolak Balak “ agar air sendang dapat terus melimpah ruah.
Dari air sendang yang melimpah ruah  kemudian warga bergotong royong membuat tambak – tambak  satu persatu hingga menjadi empat (4) .  karena melimpah ruahnya air sendang tersebut, para ulama dan warga  aji – aji “ sendang tersebut.
Para Ulama diantaranya Kyai. Siran, Kyai. Ashari, Kyai Syarif, Kyai Nasirab, Kyai Marjuki, Kyai Maksun berembug hingga akhirnya sepakat “ Besok yen ono rejoning jaman kampong kene tak jenengake kampung “ TAMBAKAJI “.
Adapun keberadaan Kelurahan Tambakaji sekarang ini merupakan Kelurahan yang ada di Kota Semarang yang berdiri pada Tahun 1992  dari Penataan wilayah di Kotamadya Semarang .yang diatur dalam Peraturan Pemerintah ( PP ) 50 Tahun 1992 yang dulu Kelurahan Tugurejo Kecamatan Tugu Sekarang menjadi Kelurahan Tambakaji Kecamatan Ngaliyan
Nama Kelurahan TAMBAKAJI diambil dari  sejarah Kampung Tambakaji. Adapun  Lurah yang menjabat di Kelurahan Tambakaji diantaranya

1.      KOESNADI                                               Tahun  1992 - 1999
2.      SURACHMAN, SIP                                   Tahun  1999 - 2000
3.      NOOR ROCHIM, SH                                 Tahun  2000 - 2003
4.      ANANG BUDI PRASETYO, SH.              Tahun  2003 - 2008
5.      ADJI SUKARTONO, SmHk                      Tahun  2008 - 2009
6.      Drs. SIGIT SUWARSO                              Tahun  2009 - 2010
7.      AGUS MURYANTO, SH                          Tahun  2010 -  Sekarang
           
Demikian sejarah singkat Kelurahan Tambakaji.




 SEJARAH RUPA BUMI
KELURAHAN TAMBAKAJI
KECAMATAN NGALIYAN KOTA SEMARANG


Pada sekitar  abad ke 19 kurang lebih tahun 1931  Masehi  pada Jaman Pemerintahan Ratu Helmina ,terdapat satu sendang tepatnya didukuh Garut Kecamatan Tugu Kabupaten Kendal dimana sendang tersebut airnya melimpah ruah dan airnya dapat mengairi sampai Dukuh Garut, Dukuh Dondong, Dukuh Karanganyar. Dukuh Ngebruk. Didukuh Garut pada awal mulanya terdapat 36 Kepala Keluarga yaitu :

1.      Wasiran                 13. Ramelan                25. Waju
2.      Marik                     14. Sarwi                     26. Wasiah
3.      Masirat                  15. Dulatif                   27. Wajan
4.      Wagiman               16. Marsidin                28. Soleh
5.      Samin                    17. Untik                     29. Benduk
6.      Sarip                      18. Jaedah                   30. Sarwi
7.      Komari                  19. Remang                 31. Bayan Benduk
8.      Kyai As’ari            20. Buang                    32.Rasum
9.      Samadi                  21. Wagembret            33. Ngari
10.  Rakimin                 22. Marsan                  34. Kasiman Rejo
11.  Kandani                23. Marjuni                  35..Karjono
12.  Turun                     24. Yak                       36. Rasam

Dukuh Garut terletak disisi barat Kotamadya Semarang , Adapun Mata Pencaharian masyarakat Garut adalah bercocok tanam maka untuk menjaga sosial ekonomi kelestarian sendang tersebut warga mengadakan tradisi sedekah bumi dengan menyembelih Wedus Kendit lanang dilambari Godhong Ploso  dan saat menyembelih darahnya langsung ditempatkan dalam 4 Takir kemudian diletakkan di pojok – pojok  sendang dan daging  wedus kendit tidak boleh dimakan.tapi hanya dicicipi disertai dengan do’a – do’a dengan tujuan “ Nolak Balak “ agar air sendang dapat terus melimpah ruah dan dihindarkan dari segala Mara Bahaya..

Dari air sendang yang melimpah ruah  kemudian warga bergotong royong dibuat   tambak – tambak  menjadi empat (4) .  karena melimpah ruahnya air sendang tersebut, para ulama dan warga air tersebut “diaji – aji “.

   Para Ulama diantaranya Kyai. Siran, Kyai. Ashari, Kyai Syarif, Kyai Nasirab, Kyai Marjuki, Kyai Maksun berembug hingga akhirnya sepakat “ Besok yen ono rejoning jaman kampong kene tak jenengake kampung “ TAMBAKAJI “.
                                               
Pada saat terbentuk kampung TAMBAKAJI  yang menjabat lurah Garut adalah              
 1. KARJONO
2. SARKAWI
3. KUSNI
4. MUSTIANAH

Berdasarkan Peraturan Pemerintah ( PP ) Nomor 50 Tahun 1992  tentang  Penataan wilayah di Kotamadya Semarang . yang dulu Kelurahan Tugurejo Kecamatan Tugu Sekarang menjadi Kelurahan Tambakaji Kecamatan Ngaliyan

Nama Kelurahan TAMBAKAJI diambil dari  sejarah Kampung Tambakaji. sendang tersebut sampai dengan saat ini keberadaan sendang berada diwilayah RT. 12 RW. XII Kelurahan Tambakaji Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang.
 Adapun  Lurah yang menjabat di Kelurahan Tambakaji diantaranya :   

1.  KOESNADI                                              Tahun  1992 - 1999
2.  SURACHMAN, SIP                                 Tahun  1999 - 2000
3.  NOOR ROCHIM, SH                               Tahun  2000 - 2003
4.  ANANG BUDI PRASETYO, SH.           Tahun  2003 - 2008
5.  ADJI SUKARTONO, SmHk                    Tahun  2008 - 2009
6.  Drs. SIGIT SUWARSO                            Tahun  2009 - 2010
7.  AGUS MURYANTO, SH                                    Tahun  2010 - Sekarang

            Penulisan Sejarah singkat Asal Usul Kelurahan Tambakaji ini didapat dari Nara Sunmber Bapak ROJIKAN  dan Bapak SUPA’AT, semoga penulisan sejarah ini memberikan sumbangan yang berarti dan berguna bagi Kelurahan Tambakaji Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang dan bermanfaat bagi bangsa Indonesia.

            Kami meyadari, bahwa yang tertuang dalam sejarah ini belumlah sempurna, untuk itu saran dan kritik yang sifatnya membangun terutama bagi Warga Kelurahan Tambakaji serta Masyarakat Kota Semarang yang mengetahui sejarah sangat kami harapkan demi penyempurnaan tulisan ini, kami tetap terbuka untuk terus memperbaiki dan menyesuaikan dengan perkembangan saat ini.

  Kami mengucapkan terima kasih kepada warga Kota Semarang atau komentar, pelurusan dan tambahan demi sempurnanya tulisan tersebut menjadi benar. Semua masukan anda, kami respon dengan positif untuk semakin melengkapi dan menyempurnakan sejarag ini. Kami juga terbuka dan menantikan kritik, saran, dan masukan dari berbagai pihak demi meluruskan dan menyampaikan sejarah yang jujur, jernih, netral dan factual.

Demikian sejarah singkat Kelurahan Tambakaji.
Penulis Kelurahan Tambakaji 12 Mei 2011