SEJARAH SINGKAT ASAL USUL
KELURAHAN TAMBAKAJI
Kelurahan
Tambakaji , merupakan salah satu kelurahan di Kecamatan Ngaliyan Kota semarang. Awal mulanya sekitar
abad ke 19 kurang lebih tahun 1931 Masehi
( jaman pemerintahan Ratu Helmina ),terdapat satu sendang dimana sendang
tersebut airnya melimpah ruah dan airnya dapat mengairi sampai Dukuh Garut,
Dukuh Dondong, Dukuh Karanganyar. Dukuh Ngebruk. Untuk menjaga kelestarian
sendang tersebut warga mengadakan tradisi sedekah bumi dengan menyembelih Wedus
Kendit lanang dilambari Godhong Ploso dan saat menyembelih darahnya langsung
ditempatkan dalam 4 Takir kemudian diletakkan di pojok – pojok sendang dan daging wedus kendit tidak boleh dimakan.tapi hanya
dicicipi disertai dengan do’a – do’a dengan tujuan “ Nolak Balak “ agar air
sendang dapat terus melimpah ruah.
Dari air sendang yang
melimpah ruah kemudian warga bergotong
royong membuat tambak – tambak satu
persatu hingga menjadi empat (4) . karena melimpah ruahnya air sendang tersebut,
para ulama dan warga “aji – aji “ sendang tersebut.
Para Ulama
diantaranya Kyai. Siran, Kyai. Ashari, Kyai Syarif, Kyai Nasirab, Kyai Marjuki,
Kyai Maksun berembug hingga akhirnya sepakat “ Besok yen ono rejoning jaman
kampong kene tak jenengake kampung “
TAMBAKAJI “.
Adapun
keberadaan Kelurahan Tambakaji sekarang ini merupakan Kelurahan yang ada di
Kota Semarang yang berdiri pada Tahun 1992 dari Penataan wilayah di Kotamadya Semarang
.yang diatur dalam Peraturan Pemerintah ( PP ) 50 Tahun 1992 yang dulu Kelurahan
Tugurejo Kecamatan Tugu Sekarang menjadi Kelurahan Tambakaji Kecamatan Ngaliyan
Nama Kelurahan
TAMBAKAJI diambil dari sejarah Kampung Tambakaji. Adapun Lurah yang menjabat di Kelurahan Tambakaji
diantaranya
1.
KOESNADI Tahun
1992 - 1999
2.
SURACHMAN, SIP Tahun
1999 - 2000
3.
NOOR ROCHIM, SH Tahun
2000 - 2003
4.
ANANG BUDI PRASETYO, SH. Tahun 2003 - 2008
5.
ADJI SUKARTONO, SmHk Tahun 2008 - 2009
6.
Drs. SIGIT SUWARSO Tahun 2009 - 2010
7.
AGUS MURYANTO, SH Tahun 2010 -
Sekarang
Demikian
sejarah singkat Kelurahan Tambakaji.
SEJARAH
RUPA BUMI
KELURAHAN TAMBAKAJI
KECAMATAN NGALIYAN KOTA SEMARANG
Pada sekitar abad
ke 19 kurang lebih tahun 1931
Masehi pada Jaman Pemerintahan
Ratu Helmina ,terdapat satu sendang tepatnya didukuh Garut Kecamatan Tugu
Kabupaten Kendal dimana sendang tersebut airnya melimpah ruah dan airnya dapat
mengairi sampai Dukuh Garut, Dukuh Dondong, Dukuh Karanganyar. Dukuh Ngebruk. Didukuh
Garut pada awal mulanya terdapat 36 Kepala Keluarga yaitu :
1.
Wasiran 13. Ramelan 25.
Waju
2.
Marik 14. Sarwi 26.
Wasiah
3.
Masirat 15. Dulatif 27.
Wajan
4.
Wagiman 16. Marsidin 28.
Soleh
5.
Samin 17. Untik 29.
Benduk
6.
Sarip 18. Jaedah 30.
Sarwi
7.
Komari 19. Remang 31.
Bayan Benduk
8.
Kyai As’ari 20. Buang 32.Rasum
9.
Samadi 21. Wagembret 33.
Ngari
10.
Rakimin 22. Marsan 34.
Kasiman Rejo
11.
Kandani 23. Marjuni 35..Karjono
12.
Turun 24. Yak 36.
Rasam
Dukuh Garut terletak disisi barat Kotamadya Semarang ,
Adapun Mata Pencaharian masyarakat Garut adalah bercocok tanam maka untuk
menjaga sosial ekonomi kelestarian sendang tersebut warga mengadakan tradisi
sedekah bumi dengan menyembelih Wedus
Kendit lanang dilambari
Godhong Ploso dan saat menyembelih
darahnya langsung ditempatkan dalam 4 Takir kemudian diletakkan di pojok –
pojok sendang dan daging wedus kendit tidak boleh dimakan.tapi hanya
dicicipi disertai dengan do’a – do’a dengan tujuan “ Nolak Balak “ agar air
sendang dapat terus melimpah ruah dan dihindarkan dari segala Mara Bahaya..
Dari air sendang yang melimpah ruah kemudian warga bergotong royong dibuat tambak – tambak menjadi empat (4) . karena melimpah ruahnya air sendang tersebut,
para ulama dan warga air tersebut “diaji – aji “.
Para Ulama diantaranya Kyai. Siran, Kyai. Ashari, Kyai
Syarif, Kyai Nasirab, Kyai Marjuki, Kyai Maksun berembug hingga akhirnya
sepakat “ Besok yen ono rejoning jaman kampong kene tak jenengake kampung “ TAMBAKAJI “.
Pada saat terbentuk kampung TAMBAKAJI yang menjabat lurah Garut adalah
1. KARJONO
2. SARKAWI
3. KUSNI
4. MUSTIANAH
Berdasarkan Peraturan Pemerintah ( PP ) Nomor 50 Tahun
1992 tentang Penataan wilayah di Kotamadya Semarang . yang dulu Kelurahan Tugurejo
Kecamatan Tugu Sekarang menjadi Kelurahan Tambakaji Kecamatan Ngaliyan
Nama Kelurahan TAMBAKAJI
diambil dari sejarah Kampung Tambakaji. sendang
tersebut sampai dengan saat ini keberadaan sendang berada diwilayah RT. 12 RW.
XII Kelurahan Tambakaji Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang.
Adapun Lurah yang menjabat di Kelurahan Tambakaji
diantaranya :
1.
KOESNADI Tahun 1992 - 1999
2.
SURACHMAN, SIP Tahun 1999 - 2000
3. NOOR ROCHIM,
SH Tahun 2000 - 2003
4.
ANANG BUDI PRASETYO, SH. Tahun 2003 - 2008
5. ADJI
SUKARTONO, SmHk Tahun 2008 - 2009
6. Drs. SIGIT
SUWARSO Tahun 2009 - 2010
7. AGUS MURYANTO,
SH Tahun 2010 - Sekarang
Penulisan Sejarah singkat Asal Usul Kelurahan Tambakaji
ini didapat dari Nara Sunmber Bapak ROJIKAN
dan Bapak SUPA’AT, semoga penulisan sejarah ini memberikan sumbangan yang
berarti dan berguna bagi Kelurahan Tambakaji Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang
dan bermanfaat bagi bangsa Indonesia.
Kami meyadari,
bahwa yang tertuang dalam sejarah ini belumlah sempurna, untuk itu saran dan
kritik yang sifatnya membangun terutama bagi Warga Kelurahan Tambakaji serta
Masyarakat Kota Semarang yang mengetahui sejarah sangat kami harapkan demi
penyempurnaan tulisan ini, kami tetap terbuka untuk terus memperbaiki dan
menyesuaikan dengan perkembangan saat ini.
Kami mengucapkan
terima kasih kepada warga Kota Semarang atau komentar, pelurusan dan tambahan
demi sempurnanya tulisan tersebut menjadi benar. Semua masukan anda, kami
respon dengan positif untuk semakin melengkapi dan menyempurnakan sejarag ini.
Kami juga terbuka dan menantikan kritik, saran, dan masukan dari berbagai pihak
demi meluruskan dan menyampaikan sejarah yang jujur, jernih, netral dan
factual.
Demikian sejarah singkat Kelurahan Tambakaji.
Penulis Kelurahan Tambakaji 12 Mei 2011